Jakarta (Humas)–Rabu (23/2) bertempat di ruang aula MAN 15 Jakarta telah melangsungkan serah terima jabatan (sertijab) pengurus komite periode 2022-2024 sekaligus pembinaan GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) dan komite oleh Kakanwil—Dr. H. Cecep Khairul Anwar, M.Ag. dan Kabid Penma Kanwil DKI Jakarta—Drs. H. Nur Pawaidudin, M.Pd.
Seusai hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Madrasah, Drs. Pursidi selaku Kamad menyambut acara yang dimulai dari pukul 08.00 WIB tersebut, “Terima kasih atas kehadiran Pak Kanwil dan Kasi Penma, sebelumnya saya ingin menyampaikan mengenai Ketua Komite terpilih hasil voting 8 Januari lalu—Pak Arif—harus pindah kedinasan (staf AU) ke Makassar maka Wakilnya—Ibu Deti—menggantikan.”
Ia juga melaporkan bahwa pada tahun ini sebanyak 2 ASN akan memasuki masa purnabakti, jumlah peserta didik sebanyak 722 dari 20 rombel (rombongan belajar) dengan dana BOS yang diterima sejumlah 515 peserta didik, dan MAN 15 merupakan 1 dari 3 MAN plus Keterampilan di Jakarta sesuai SK Dirjen Pendis 2851 tahun 2020.
Kemudian, sebagai ketua komite periode baru, Deti Indriati mengatakan siap mengemban beban tugas, “….Insya Allah diniatkan karena Allah Ta’ala, saya siap menggocek, menjembatani (mendukung, red) agar mutu dan kualitas pembelajaran dan pendidikan di MAN 15 meningkat.”
Dilanjut dengan acara pembinaan, Kakanwil menyampaikan adanya komite agar dapat bersilaturahmi, lalu memunculkan silatul fikri—menyamakan dan menguatkan pemikiran, ide, dan gagasan sehingga akan menemui titik temu kesepakatan, dari silatur fikri kemudian akan memunculkan silatur amal—jaringan kerja sama.
“Bu Deti harus pandai menggocek, diniatkan ikhlas karena Allah Ta’ala, bekerja sebagai komite ini termasuk amal saleh, amal saleh ada 4 pilar yaitu INSI (Ilmu, Niat, Sabar, Ikhlas). Bagaimana peran dan hubungan komite dengan madrasah dan kanwil. Komite harus buat perencanaan karena tanpa timeline, niat komite sebagai jembatan tidak akan terealisasi, kekurangan di kepengurusan sebelumnya ditutupi, diperbaiki. Perkuat moderasi beragama, mengambil sudut pandang di tengah-tengah, hidup di tengah-tengah kemajemukan harus ajeg, harus komprehensif dengan agama kita untuk generasi cerdas, unggul, rahmatan lil aalaamiin,” imbuhnya.
Pembinaan juga diberikan oleh Kabid Penma yang menyampaikan agar komite sebagai penghubung, mediator, dan/atau pemberi masukan bersama-sama memaksimalkan yang ada di MAN 15. Sedangkan, dari segi kinerja tendik kebersihan dan keamanan, harus ada penguatan pelatihan dari balai diklat atau rumah bersih Baznas bagi tendik petugas kebersihan. Juga memotivasi para guru untuk beradaptasi dengan perubahan, bagaimana mengembangkan diri. Dengan adanya pandemi ini memaksa kita untuk cakap digital. Adaptasi juga dengan kurikulum merdeka: paradigma baru, merumuskan kontrak prestasi karena keberhasilan madrasah ditentukan oleh guru dan siswanya.
(fn)