SECUIL SEJARAH HARI SANTRI NASIONAL

Jakarta, (Humas)— Sebagai umat muslim sudah sepatutnya merasa bangga serta mensyukurinya bahwa keberadaannya di bumi nusantara ini adalah memiliki kuantitas banyak. Akan tetpi, keberadaan umat islam hanyadilihat sebatas kuantitas, tetapi adalah bagaimana kualitas ke islamanya dibumi nusantara ini.22/10

Maka dengan demikian, sudah sepatutunya mari kita tunjukan kualitas seorang muslim dengan mementum “Peringatan Hari Santri Nasional”. Selain itu bentuk kualitas seorang muslim Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Komaruddin Amin, perjuangan para KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto menciptakan organisasi Islam sangat berperan penting dalam perjalanan bangsa.

”Mereka merupakan tokoh yang memiliki komitmen Islam dan komitmen kebangsaan yang luar biasa. Hal inilah yang harus terus kita kenang,” kata Komaruddin. Saat itu, Hasyim Asy’ari yang menjabat sebagai Rais Akbar PBNU menetapkan Resolusi Jihad melawan pasukan kolonial di Surabaya, Jawa Timur.

Peran ini sangat terlihat pada tanggal 21 dan 22 Oktober 1945 saat pengurus NU Jawa dan Madura menggelar pertemuan di Surabaya. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menyatakan sikap setelah mendengar tentara Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng Sekutu.red.doc/humas15



Comments are closed.